Usulan Kadin Ke Jokowi Soal Kedaulatan Pangan - Kamar Dagang dan Industri (KADIN) sebagai ruang bagi para pengusahan Indonesia telah menyepakati beberapa usulan kepada Jokowi tentang kedaulatan pangan di Indonesia. Joko Widodo sebagai presiden terpilih memang sejak dulu ingin Indonesia berdikari secara ekonomi, termasuk berdaulat dalam pangan. Kedaulatan pangan yang diinginkan Jokowi disambut dengan usulan dan strategi yang datang dari Kadin. Tentu usuulan ini baru sebatas usulan yang bisa saja ditolak atau diterima Jokowi.
Jokowi dan Petani |
Jokowi saat kampanye menyoroti beberapa poin tentang pangan Indonesia yang saat ini masih bergantung dari impor, seperti beras dan kedelai sebagai bahan pokok. Tentu ini sangat memprihatinkan karena Indonesia adalah negara agraris, memiliki sawah yang luas dan mayoritas penduduknya adalah petani. Beberapa waktu yang lalu Jokowi juga pernah menyampaikan pidatonya dalam acara Munas Tani Indonesia, ia mengatakan bahwa 1 hektar sawah harus bisa menghasilkan 8 ton padi. Saat ini petani Indonesia hanya bisa menghasilkan 4-5 ton padi untuk 1 hektar lahan sawah. Terkait ini, Kadin pun mengusulkan beberapa strategi kepada Jokowi soal kedaulatan pangan Indonesia. Berikut ini adalah usulan-usulannnya.
Usulan Kadin Ke Jokowi Soal Kedaulatan Pangan
Usulan ini disampaikan oleh Utama Kajo selaku Ketua Komite Tetap Kebijakan Public KADIN.
- Meminta Jokowi untuk selalu hadir di tengah-tengah para petani dan nelayan. Jokowi diminta untuk selalu hadir bagi para petani dan nelayan karena keduanya adalah ujung tombak untuk mencapai kedaulatan pangan tersebut. Kehadiran Jokowi tentu bukan sekadar blusukan saja, tetapi harus mendampingi dan menciptakan inovasi dan kemajuan di bidang kelautan dan pertanian. "Hadir itu dengan perangkat dan instrumennya, berupa kebijakan yang memberi stimulus bagi mereka, bukan hanya sekedar ngomong saja," kata Utama Kajo.
- Meminta Jokowi untuk memberikan kebebasan/kedaulatan para petani. Maksudnya adalah petani harus diberi kebebasan untuk menanam apa pun, sesuai dengan wilayahnya masing-masing. Ada yang menanam beras, jagung, kedelai, dan pemerintah tidak boleh memaksa petani untuk menanam beras saja. "Jangan semua petani dipaksa menanam beras untuk mengejar surplus beras semata, Indonesai Timur itu cocok nanam jagung, singkong atau sorgum," tegas Kajo.
- Meminta Jokowi untuk mengawal dan memfasilitasi petani dan nelayan yang menghasilkan inovasi. Artinya pemerintah harus memberikan reward dan fasilitas bagi para petani/nelayan yang berprestasi. Misalnya kelompok petani Cirebon yang mampu membuat bibit padi yang lebih unggul dibanding dengan bibit yang diproduksi oleh PT Sang Hyang Sri (Persero). Tetapi sampai saat ini kelompok petani berprestasi tersebut tidak "dianggap" oleh pemerintah, apalagi diperhatikan dan difasilitasi.
- Yang terakhir adalah Kadin meminta Jokowi danpemerintah untuk diversifikasi lahan. Diversifikasi adalah usaha untuk meningkatkan hasil pertanian dengan cara memperbanyak jenis tanaman pada suatu lahan pertanian. Salah satu contoh diversifikasi pertanian adalah menanam jagung, kedelai,dan ubi kayu di satu lahan dalam waktu yang sama. Cara ini dinilai efektif menghindarkan ketergantungan pada satu jenis tanaman saja.
Jokowi sebagai kepala pemerintahan memang sudah seharusnya menampung semua usulan, dan jika memang baik maka harus segera direalisasikan. Tujuannya adalah agar Indonesia berdaulat pangan dan tidak lagi bergantung pada impor. Semoga usulan Kadin ini benar-benar dipahami oleh Jokowi dan segera dilaksanakan untuk kesejahteraan Indonesia.
Salam Indonesia Sejahtera.!!!
Simak terus Harian Joko untuk mendapatkan berbagai berita tentang Jokowi (Joko Widodo) terbaru dan update setiap hari.
Baca juga yang ini : Mimpi Jokowi Vs Realitas Politik