Latest News

JOKOWI BLAK-BLAKAN SOAL SUBSIDI BBM

Jokowi Blak-Blakan Soal Subsidi BBM - Pada kesempatan sebelumnya kami pernah mengangkat tema tentang pro kontra jokowi ingin menaikkan harga BBM. Dalam hitungan jam, semua spekulasi tentang naik tidaknya harga BBM bersubsidi seakan terjawab dengan jelas lewat percakapan Jokowi dengan salah satu jurnalis. Dalam wawancara itu, Jokowi ingin mengalokasikan dana APBN yang sebelumnya untuk menutup subsidi BBM, untuk dialokasikan kepada usaha-usaha produktif bagi masyarakat. Itu artinya, harga BBM akan naik, dan dana yang didapatkan akan digunakan untuk membiayai usaha kecil dan menengah dan berbagai usaha produktif lainnya.

JOKOWI BLAK-BLAKAN SOAL SUBSIDI BBM
Jokowi Blak-Blakan Soal Subsidi BBM

Sebagai informasi, APBN tahun ini sudah sangat penuh dengan alokasi-alokasi yang ada. Artinya APBN menganggung beberapa ikatan yang sudah dirancang, yaitu alokasi untuk membayar gaji, subsidi BBM, anggaran pendidikan 20 persen, dan sebagainya. Subsidi BBM yang harus ditanggung APBN adalah sekitar 400 triliun, sedangkan untuk pembangunan hanya 20% dari APBN. Hal ini dirasa aneh oleh Jokowi, karena bagaimana mungkin negara akan maju jika anggarannya sudah habis untuk menutup subsidi BBM. Jokowi berpendapat, jangan semua dihabiskan untuk subsidi. Jokowi ingin mengalihkan untuk kebutuhan dan usaha-usaha yang produktif, serta untuk membangun.

Memang saat ini kondisi APBN sudah memprihatinkan, karena dengan nominal sekitar 400 triliun habis hanya untuk menanggung subsidi BBM. Menurut Jokowi, Kenaikan harga BBM adalah hal pertama yang harus dipecahkan untuk mengakhiri defisit ganda, defisit neraca pembayaran dan defisit perdagangan. Dengan begitu maka kepercayaan investor akan naik dan anggaran menjadi sehat. Jokowi meyakini bahwa masyarakat akan terbantu dengan pengalihan anggaran subsidi BBM ke pengembangan infrastruktur, pertanian, usaha kecil, untuk solar nelayan. Yang jelas, anggaran tersebut harus tepat sasaran.

Jokowi juga optimis bahwa perkenomian indonesia akan naik menjadi 50% lebih jika berani memutuskan masalah kenaikan harga BBM ini. Anggaran akan diperuntukkan bagi rakyat untuk usaha, bukan untuk membeli kendaraan baru bagi pejabat. Jokowi yakin ekonomi indonesia akan semakin baik dan di tahun pertama bisa tumbuh 5,8 persen-6 persen. Tahun ketiga, 7 persen, dan diharapkan terus naik lagi kalau semuanya punya landasan kuat. 

Lalu, bagaimana dengan anda? Apakah anda setuju dengan pendapat Jokowi tersebut? Siapkah kita dengan koneskwensi yang dihadapi? Sipakah kita untuk lebih bijak menyikapi keputusan ini? Hanya anda yang tahu. Yang jelas saat ini subsidi BBM salah sasaran, dan justru dinikmati oleh masyarakat ekonomi kelas menengah-atas. Seharusnya subsdidi diperuntukkan bagi rakyat miskin di Indonesia. Salam Indonesia Sejahtera.!!!