Latest News

BENARKAH JOKOWI DISETIR PDIP?

Harian Joko - Benarkan Jokowi Disetir PDIP? - Kabar tentang Jokowi tidak bisa lagi bertindak sesuai nuraninya mulai terlihat saat Ari Soemarno ditunjuk sebagai Ketua Pokja Energi dan Anti-Mafia Migas di Tim Transisi. Penunjukan ini sontak menimbulkan banyak tanggapan miring dari pengamat politik dan Direktur LIMA Ray Rangkuti. Ray mengatakan bahwa Jokowi saat ini tak punya independensi untuk memutuskan sesuatu, termasuk dalam penunjukan Ketua Pokja Energi dan Anti Mafia Migas. Menurut Ray, Jokowi dan keputusannya sudah dipengaruhi oleh partainya, PDIP. Lalu benarkah Jokowi disetir PDIP? Kita simak beberapa ulasan berikut ini.

BENARKAH JOKOWI DISETIR PDIP?
Benarkah Jokowi Disetir PDIP?

Joko Widodo atau Jokowi menujuk Ari Soemarno (kakak Rini Soemarno) sebagai Ketua Pokja Energi dan Anti-Mafia Migas. Ari dinilai memahami betul seluk-beluk migas karena ia adalah mantan Direktur Utama Pertamina. Ucapan itu datang dari sang adik Rini Somearno yang mengatakan "Karena dia sangat memahami persoalan itu (energi dan mafia Migas) makanya dia ditunjuk sebagai Ketua Pokja."  Selasa (23/9/2014). Saat mau ditanya lebih lanjut Rini pun enggan menanggapinya dan langsung masuk ke mobilnya dan bergegas meninggalkan kantor Tim Transisi. Rini mengatakan bahwa penunjukan Ari Soemarno sebagai Ketua Pokja Energi dan Anti-Mafia Migas sudah diputuskan sejak lama dengan pertimbangan pengalamannya.

Keputusan ini jelas mengundang banyak kontroversi dan banyak kritikan yang masuk. Salah satunya adalah Ray Rangkuti. "Jokowi justru banyak terpengaruh partainya, seperti menunjuk Ari Soemarno jadi Ketua Pokja Anti-Mafia Migas. Jokowi mulai dikuasai oleh parpol," ujar Direktur LIMA Ray Rangkuti. Tidak hanya itu, Ray juga menilai bahwa Jokowi dianggap tidak serius dalam membenahi sektor migas yang sampai saat ini masih bermasalah. "Kesan kami, tidak ada kesungguhan dari pihak Jokowi untuk melaksanakan apa yang dijanjikan dengan penunjukan Ari Soemarno," tambah Ray. Jokwoi diminta untuk fokus dalam masa-masa transisi seperti sekarang ini. Jokowi pun diminta untuk segera mengundurkan diri dari Gubernur DKI Jakarta. (Baca juga : DPRD DKI Tak Izinkan Jokowi Mundur). Ray menilai masalah di DKI saat ini sudah sangat pelik, sehingga Jokowi seharusnya segera mundur. "Beliau juga harus segera berhenti jadi kepala daerah karena permasalahan DKI juga kompleks. Jadinya ia tidak fokus," tutur Ray.

Keputusan Jokowi Kontrversial?

Berbagai prediksi sudah menyatakan bahwa Jokowi akan disetir partai (PDIP). Dan prediksi tersebut seakan menjadi nyata ketika Jokowi mengambil keputusan-keputusan penting yang bukan datang dari dirinya sendiri, melainkan dari partai dan untuk partai. Misalnya pemberian kursi menteri yang mana PDIP akan mendapatkan kursi terbanyak. Belum lagi soal keputusan Jokowi yang menjatah 16 kursi menteri yang akan diisi oleh kalangan kader partai pengusungnya. Dia juga melihat Jokowi saat ini mulai dikendalikan oleh partai sehingga tak lagi mandiri dalam mengambil keputusan. "Artinya, semakin Jokowi ditarik oleh partai maka semakin tipis ada gerakan fundamental dari Jokowi," tandas Ray.

Memang Jokowi butuh dukungan dari parlemen. Namun apakah Jokowi harus mengalahkan nalurinya untuk Indonesia demi parta-partai pengusungnya? Seharusnya tidak. Jokowi seharusnya mengedepankan nalurinya sebagai pemimpin untuk tidak tunduk pada partai, tetapi partailah yang tunduk pada Jokowi. Seorang kepala negara seharusnya punya prinsip dan ideologi yang harus diikuti oleh partai. Bukan justru menuruti partai demi kelancaran pemerintahannya. Yah, apa pun itu Jokowi harus tetap kita kawal agar ia tidak melakukan blunder. Agar Jokowi tidak disetir partai dalam kebijakan-kebijakannya. Semoga Indonesia bisa sejahtera dan maju dari sebelumnya, khususnya ekonomi, pertanian, pangan, dan aspek-aspek lainnya.
Salam Indonesia Sejahtera.!!!

Simak terus Harian Joko untuk mendapatkan berbagai berita tentang Jokowi (Joko Widodo) terbaru dan update setiap hari.