Latest News

JOKOWI BERIKAN PDIP KURSI MENTERI TERBANYAK

Jokowi Berikan PDIP Kursi Menteri Terbanyak - Presiden terpilih Indonesia yang saat ini masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo secara resmi telah mengumumkan postur kabinetnya. Jokowi-JK telah mengumumkan susunan kabinet yang berisis 34 kementerian dalam pemerintahannya. Dalam susunan kabinet tersebut, terdapat 18 pos yang akan diisi oleh profesional murni, dan 16 orang berasal dari elit partai politik. Melihat pilpres kemarin tentu anda sudah bisa menebak siapa saja yang akan mengisi 16 pos kabinet Jokowi-JK. Semua mengarah pada partai-partai pengusung Jokowi-JK yaitu PDIP, Nasdem, PKB, Hanura, dan PKPI. Dari kelima parpol tersebut PDIP dipastikan akan mendapatkan kursi menteri yang paling banyak.

JOKOWI BERIKAN PDIP KURSI MENTERI TERBANYAK

Jokowi adalah presiden terpilih yang diusung oleh PDIP untuk maju dalam pilpres 2014 dan dibantu beberapa partai koalisinya.  Banyak spekulasi yang menduga-duga siapa saja yang akan mengisi pos 16 kementerian tersebut. Juga muncul pertanyaan partai manakah yang akan mendapat jatah kursi menteri? Jokowi pun secara implisit menjawab pertanyaan tersebut. "Ya logikanya seperti apa harusnya? Misalnya PDI Perjuangan saya beri satu menteri, lalu, Nasdem saya beri 10. Logikanya masuk nggak?‎" ujar Jokowi di Balai Kota DKI Jakarta.

Jokowi menggunakan logika sederhana yang mengacu pada perolehan suara Pileg 2014 silam. Aturan saat ini adalah partai peraih suara kursi DPR RI, otomatis akan mendapatkan kursi ketua DPR RI. "Mesti ada logika-logika seperti itu. Kamu ngajak saya nggak pakai logika dong. ‎Logikanya gimana? Ini sama aja kayak partai pemenang nggak jadi ketua dewan. Keliru lagi logikanya," ucap Jokowi. Pernyataan Jokowi ini jelas mengisyaratkan bahwa PDIP mendapat jatah kursi menteri paling banyak di antara teman koalisinya.

Jokowi menambahkan bahwa meskipun ia cenderung memberikan kursi menteri lebih banyak kepada PDIP, namun ia tetap memiliki perhitungan sendiri. Jokowi mengaku mempunyai syarat dan kriteria untuk para menterinya nanti. "Alokasi gimana? Ya sudah dong (dikalkulasikan), tapi nggak saya sampaikan," tukas Jokowi. 

Masihkah anda ingat tentang kampanye Jokowi-JK tentang "Kolaisi Tanpa Syarat?" Sepertinya slogan tersebut sudah terhapus seiring terpilihnya Jokowi-JK sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI. Dari pernyataan Jokowi di atas, maka dapat kita simpulkan bahwa tetap ada jatah kursi menteri untuk parpol pendukungnya. Mungkin hanya "permainan bahasa indah" dari Tim Jokowi-JK untuk mengambil hati rakyat. Apakah Jokowi-JK melanggar koalisi tanpa syaratnya sendiri? Ini hanyalah praduga saja, sedangkan kebenarannya hanya Jokowi-JK dan Tuhan yang tahu. Semoga saja Jokowi masih menggunakan "logika sehat" dalam memilih menteri dari parpol. Semoga saja Jokowi tidak salah memilih figur dari parpol untuk memimpin kementerian di kabinetnya. Bukankah begitu seharusnya? Berikan komentarmu.
Salam Indonesia Sejahtera.!!!

Simak terus Harian Joko untuk mendapatkan berbagai berita tentang Jokowi (Joko Widodo) terbaru dan update setiap hari.