Latest News

JOKOWI GUNAKAN INTUISI POLITIK MEMILIH MENTERI

Jokowi Gunakan Intuisi Politik Memilih Menteri - Teka-teki tentang berapa jumlah kementerian di pemerintahan Jokowi-JK sudah terjawab. Teka-teki siapa saja yang mengisi pos kementerian pun sudah mulai terjawab sedikit demi sedikit. Secara resmi Jokowi-JK menyatakan bahwa ada 34 kementerian yang akan diisi oleh 18 profesional murni (nonpartai) dan 16 lainnya diisi oleh elit partai. Tentang partai mana yang mendapat kursi menteri paling banyak, nampaknya Jokowi sudah "punya logika" untuk itu. Secara tersirat Jokowi mengungkapkan partai pengusungnyalah (PDIP) yang mendapat jatah menteri paling banyak.

JOKOWI GUNAKAN INTUISI POLITIK MEMILIH MENTERI
Jokowi-JK

Berbagai spekulasi dan tanggapan muncul sedemikian cepat menanggapi postur kabinet Jokowi-JK. Ada yang mengatakan kurang ramping (tidak seperti saat kampanye), ada juga yang mengatakan bahwa Jokowi-JK melanggar janjinya sendiri soal "koalisi tanpa syarat." Apa pun itu Jokowi telah terpilih menjadi presiden RI, dan rakyatlah yang memilih. Soal pemilihan menteri ini mungkin Jokowi menggunakan teori keseimbangan politik dan pemerintahan. Bagaimana pun Jokowi tidak akan menjadi presiden jika tidak dibantu oleh kendaraan politik bernama partai. Perananan politik memang sangat besar untuk Jokowi-JK, khususnya PDI Perjuangan. Jokowi berusaha menjalin dinamika yang stabil antara parlemen dan pemerintahannya kelak.

Pernyataan yang demikian juga dikatakan oleh salah satu elit Tim Transisi, Andi Widjajanto. Andi mengungkapkan bahwa Jokowi-Jk mencoba menyeimbangkan partai politik yang akan berujung pada dinamika di dalam DPR. "Pak JK menjelaskan itu adalah real politik yang mau tidak mau harus diantisipasi Pak Jokowi bila mana melihat dinamika yang nanti terjadi di DPR," kata Andi di Kantor Transisi Jokowi-JK. Jokowi adalah presiden Indonesia yang sah dan mempunyai hak prerogatif untuk menentukan siapa saja menterinya. Jadi apa pun keputusan Jokowi soal menteri sudah mempunyai payung hukum yang jelas. "Itu Pak Jokowi yang intuisi politiknya bermain di sana, kami Tim Transisi tidak sampai ke situ," ucap Andi.

Jokowi memang mau tidak mau harus menerima realitas politik Indonesia yang terdapat "jatah menteri" di kementeriannya. Jokowi pun sadar bahwa partai politik adalah unsur penting dalam pemerintahan Indonesia. Setidaknya Jokowi mempunyai intuisi politik yang mengenal adab "berterima kasih" kepada partai politik. Namun demikian kita tentu berharap Jokowi-JK sangat selektif memilih menteri, dan jangan sampai memilih menteri yang salah. Karena masa depan Indonesia adalah taruhannya. Tetapi bagaimana dengan ide Jokowi tentang menterinya yang harus terlepas dari kepentingan partai politik? Baca ulasannya di sini.
Salam Indonesia Sejahtera.!!!

Simak terus Harian Joko untuk mendapatkan berbagai berita tentang Jokowi (Joko Widodo) terbaru dan update setiap hari.